Menandai awal bulan kemerdekaan bangsa Indonesia, Panca Olah Institute mengadakan pelatihan bertajuk Character Building Panca Olah Method bersama tenaga pendidik dan kependidikan SMP PGRI 1 Buduran. Pelatihan pendidikan karakter metode Panca Olah tersebut dilaksanakan secara luring pada Senin, 2 Agustus 2021 di Aula Pandanwangi SMP PGRI 1 Buduran.
Senandung lagu Indonesia Raya mengawali sekaligus menyuntikkan energi tersendiri bagi para hadirin, ditambah momen peringatan hari kemerdekaan yang tinggal menghitung hari. Pesan kepala sekolah pada sambutan yang diberikan juga relevan di hari-hari ini. “Pandemi mengajarkan kita untuk tidak sekadar menjadi orang biasa, namun lebih jauh menuntun kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan tumbuh berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman,” ujar Bu Indrajayanti.
Penandatangan nota kesepahaman antara Indrajayanti Ratnaningsih S.Si, M.Pd selaku Kepala SMP PGRI 1 Buduran dan Sri Herlina, S.Psi sebagai Direktur Utama Panca Olah Institute juga menjadi bagian dari rangkaian acara pelatihan. Kedua belah pihak sepakat untuk bahu membahu dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai aspeknya, khususnya dalam hal pendidikan karakter metode Panca Olah.
Mengawali acara training, Coach Indra Hanjaya M.Si mengajak guru-guru untuk melakukan terapi dan penyembuhan diri dalam mengatasi rasa sakit, takut, dan cemas dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, ketakutan dan kecemasan bisa menaikkan peluang kematian seseorang daripada mereka yang tetap waspada, namun tidak mengalami ketakutan berlebih.
Selanjutnya, Coach Jaya mengajak peserta training untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri sebagai bekal untuk memaksimalkan potensi diri. Tak lupa, pemahaman mengenai asal muasal dan tujuan kehidupan juga menjadi penting untuk mendorong terciptanya misi hidup manusia sesuai dengan fitrahnya.
“Pada dasarnya, fitrah manusia ialah mencintai dan berkontribusi bagi sesamanya,” ucap Coach Jaya. Oleh karenanya, salah satu kontribusi yang tepat bagi guru ialah dengan mendidik murid sebaik mungkin dengan penuh dedikasi dan cinta kasih.
Dekonstruksi pola pikir yang menghambat atau menghalangi manusia juga menjadi titik tekan dari materi pelatihan yang diberikan, mengingat pola pikir akan mempengaruhi pola kerja dan aksi yang dilakukan dalam kehidupan nyata.
Panca Olah sebagai jalan untuk mengaktualisasikan potensi diri merupakan metode otentik Panca Olah Institute yang terdiri dari Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa, Olah Raga, dan Olah Karsa. Ia merupakan pengembangan lebih lanjut dari ajaran leluhur bangsa, khususnya teori dan gagasan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara.
Sinergi dari semua aspek yang terkandung dalam Panca Olah akan memandu seseorang untuk menjadi manusia paripurna yang terejawantah dalam karya dan kebermanfaatannya bagi orang lain. Dengan Panca Olah pula apa yang kita lakukan bisa membawa dampak secara langsung dan nyata bagi lingkungan sekitar.