Selama dua hari, terhitung sejak 15 hingga 16 Februari 2022, Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Sidoarjo mengadakan musyawarah kabupaten (muskab) ketiga yang bertujuan untuk regenerasi kepemimpinan sekaligus pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya. Pada akhir musyawarah, Moh. Samsul Hidayat, S.Pd., M.Si. terpilih sebagai Ketua APSI Kabupaten Sidoarjo dalam rentang masa jabatan 2022-2027.
Mengangkat tema "APSI Berkarakter Bergerak di Era Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045", kegiatan ini membawa harapan untuk terciptanya iklim pendidikan yang lebih baik dalam menyongsong terwujudnya Indonesia Emas 2045, khususnya di Kabupaten Sidoarjo.
Sebagai inovasi baru dibanding muskab sebelumnya, kali ini APSI Kabupaten Sidoarjo menggaet Panca Olah Institute dalam memberikan pelatihan Character Building with Panca Olah Method. Pelatihan ini sendiri diikuti oleh berbagai pengawas sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK sederajat.
Drs. H. Abdul Mukhlis, MM., Ketua APSI Kabupaten Sidoarjo periode 2017-2022, menyatakan bahwa program ini diselenggarakan sebagai ikhtiar dalam meningkatkan kinerja pengawas di satu sisi, serta sebagai sarana untuk mendiseminasikan gagasan tentang peningkatan kualitas pendidikan karakter dari pengawas sekolah kepada sumber daya manusia yang ada di sekolah binaan, baik kepala sekolah, guru, hingga murid.
Mengawali sesi pelatihan, peserta pelatihan diajak oleh fasilitator Panca Olah Institute untuk melakukan senam energi. Hal ini bertujuan untuk mengaktifkan jalur energi yang terdapat dalam sistem anatomi dan fisiologi tubuh, sehingga seseorang bisa meningkatkan rasa fokus dan totalitas selama pelatihan berlangsung.
Selanjutnya, sesi utama pelatihan dibawakan oleh Coach Indra Hanjaya, M.Si. Pengalaman dan kompetensinya yang telah malang melintang dalam dunia pemberdayaan diri selama belasan tahun menjadi modal penting bagi berlangsungnya proses transfer nilai dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan.
Mula-mula, Coach Jaya membersamai para pengawas sekolah untuk melakukan terapi pemulihan jiwa dan inisiasi energi. Program bertajuk Meta Healing Therapy ini berfungsi sebagai detoksifikasi kotoran dan sampah yang terdapat dalam tubuh manusia, terutama yang berkaitan dengan aspek pikiran, mental, dan spiritual.
Perlu dicatat, Panca Olah Institute saat ini juga menyediakan program Panca Olah Institute Peduli secara gratis bagi siapa pun yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Pendampingan secara berkala bersama praktisi kesehatan mental dan pengembangan spiritual disediakan sebagai kontribusi nyata dalam mewujudkan upaya pulih pasca pandemi yang digagas oleh Coach Jaya selaku Founder Panca Olah Institute.
"Pandemi bukanlah hal yang saya takutkan, namun dampak setelah pandemi itulah yang membuat saya takut, karena di situ terjadi kerusakan mental, pergeseran intelektual, dan menurunnya nilai spiritual," ungkap Coach Jaya dengan tegas.
Lebih lanjut, Coach Jaya mengungkapkan bahwa sejak dulu pandemi sudah ada di setiap zaman. Dalam kitab suci pun kondisi wabah dan virus selalu ada. Akan tetapi, kenapa kita lebih takut kepada virus yang berukuran nano tersebut, padahal ada virus yang lebih berbahaya dalam diri yang lebih penting untuk ditakuti dan diatasi, yakni sifat nafsu yang terdiri dari amarah, ego, kebodohan, rasa malas, sombong, ujub, dan riya dalam diri kita.
Pemaparan materi selanjutnya berkaitan dengan aspek dan level kesadaran. Coach Jaya mengajak peserta pelatihan untuk meningkatkan level kesadaran, karena hanya dengan jalan itulah manusia bisa mencapai hidup yang bahagia secara hakiki dan terlepas dari ketakutan yang membelenggu diri. "Kesadaran yang saya maksud di sini ialah kesadaran spiritual," ujar Coach Jaya.
Tak lupa, identifikasi kekuatan dan kelemahan diri yang disertai dengan pembenahan mindset program pikiran menjadi hal yang ditekankan oleh Coach Jaya. Menemukan misi dalam hidup merupakan hal yang penting dan sekaligus kunci untuk menjadi manusia yang bermakna dan mampu berkontribusi secara nyata terhadap lingkungan sekitar.
Memungkasi keseluruhan pelatihan, Coach Jaya menjabarkan metode Panca Olah sebagai sarana untuk mengaktualisasikan potensi diri setiap orang. Secara berurutan, tahapan Panca Olah terdiri dari Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa, Olah Raga, hingga Olah Karsa.
"Panca Olah adalah sebuah metode yang dirancang dengan pendekatan ilmiah dan ilahiah, serta menggunakan paradigma inside-out, bukan outside-in. Artinya kita memperbaiki dan membenahi apa yang ada di dalam diri kita terlebih dahulu sebelum terlalu sibuk dengan hal-hal yang berada di luar diri kita," jelas Coach Jaya.
Di sisi lain, Panca Olah merupakan pengembangan lebih lanjut dari gagasan serta pemikiran Ki Hajar Dewantara dan tokoh leluhur Nusantara dalam mewujudkan pendidikan yang berkesadaran dan mengantarkan manusia sebagai pribadi holistik yang bisa menyinergikan aspek pikiran, raga, jiwa, dan rasa di dalam dirinya.
Sebelum pelatihan diakhiri, Coach Jaya berpesan kepada Ketua APSI Kabupaten Sidoarjo periode 2022-2027 yang baru saja terpilih agar bisa menyalakan api dalam diri setiap pengurus baru. Dengan api yang menyala itulah transformasi pendidikan bisa dilakukan, dimulai dari pengawas sekolah hingga tersalurkan kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua yang menyekolahkan anaknya di berbagai sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo.