PancaOlah.com- Pada hari Jumat, 21 Juli 2023 waktu setempat, SMK Kesehatan Bhakti Mandiri Bogor melangsungkan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi murid barunya. Pihak sekolah mengundang Panca Olah Institute untuk membekali para murid dengan keterampilan hidup (life skill) yang relevan dengan zamannya.
Dalam sesi pelatihan yang didampingi oleh Coach Indra Hanjaya tersebut, murid-murid baru di SMK Kesehatan Bhakti Mandiri itu dibimbing untuk memprogram diri dengan hal-hal yang akan membawa dampak baik di kemudian hari bagi mereka.
Sebagai aspek paling mendasar, peserta diajak untuk terlebih dahulu bersyukur atas nikmat dan karunia yang mereka terima, utamanya berterima kasih kepada orang tua yang telah berjuang semaksimal mungkin untuk pendidikan mereka selaku anaknya. Hal ini penting dilakukan, karena dengan jalan syukur itulah Allah berjanji akan menambah nikmat yang ia berikan kepada manusia.
Termasuk ke dalam nikmat yang perlu disyukuri adalah kesempatan untuk bisa menempuh pendidikan di SMK Kesehatan Bhakti Mandiri. Bukankah tidak semua anak di Indonesia tidak cukup beruntung untuk bisa bersekolah hingga jenjang menengah ke atas?
Pada level selanjutnya, Coach Jaya juga menghimbau peserta didik agar mereka berfokus menyiapkan diri menjadi pribadi yang baik hatinya dengan cara mengolah diri, jernihkan pikiran, menata hati, sehingga sempurnalah takdir Ilahi yang telah dibawa oleh setiap manusia dalam dirinya.
Kemajuan teknologi yang saat ini terjadi di dunia ibarat dua pisau bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki dampak positif, namun tak menutup kemungkinan hal ini bisa membawa dampak negatif jika dijalankan oleh orang yang kurang baik hatinya. Oleh karenanya, perlu sebuah pemberdayaan teknologi hati agar hal ini bisa membawa kemaslahatan bagi manusia yang berada di balik pengembangan teknologi dan turunannya.
Melatih diri dengan tiga prinsip utama berupa sadari, hargai, dan syukuri juga menjadi titik tekan oleh Coach Jaya bagi para murid yang hadir. Ia mencontohkan meskipun saat ini mereka merasa salah jurusan atau menjalani sesuatu yang belum selaras dengan passion pribadi, hal itu tidak selayaknya kemudian membuat mereka merasa putus asa.
"Jalani apa pun itu yang kamu impikan dan kamu sukai. Selagi bisa membuatmu bahagia, maka lakukanlah," ungkap Coach Jaya selaku Founder Panca Olah Institute sekaligus Spiritual Life Coach.
Tentu ada banyak jalan untuk merengkuh kesuksesan. Ada jalan yang lapang, terjal, hingga mendaki. Semua itu berbeda antara satu orang dengan lainnya. Namun, pada pelatihan tersebut Coach Jaya membeber rahasia kesuksesan yang membawanya hingga titik sekarang.
Rahasia itu adalah mencintai, mengasihi, dan memuliakan guru, orang tua, serta orang-orang yang berjasa dalam hidup kita. Karena melalui jalan itulah keberkahan ilmu akan menghampiri kita, terlepas dari bagaimana kualitas intelektual atau kepintaran seseorang. Coach Jaya sendiri menceritakan bahwa dulu ia bukanlah orang paling pintar di kelasnya, namun ia selalu mencoba untuk mengutamakan guru dan orang tua sebagai pihak yang harus dimuliakan.
Apa yang dibagikan Coach Jaya memang terkesan sederhana, namun justru itulah kisi-kisi utama untuk menjalani hidup ke depannya. Ketermpilan-keterampilan hidup (life skill) semacam ini sering kali luput diajarkan oleh sekolah, sehingga hari ini kita lihat banyak fenomena anak yang tumbuh tidak sesuai dengan kodrat dan fitrah usianya.
Tak lupa, Coach Jaya juga mengingatkan kepada para murid SMK Kesehatan Bhakti Mandiri agar menulis apa saja yang menjadi impiannya. Rancangan berbentuk tulisan ini harus dimiliki sebagai blue print kehidupan yang kita jalani. Dengan menulis impian, secara tidak langsung hal ini memberikan kemungkinan lebih besar untuk mewujudkan cita-cita yang kita bangun daripada hanya sekadar mengawang-awang di pikiran.
Pemeliharaan aspek mental juga disampaikan oleh Coach Jaya sebagai bekal bagi para murid serta pihak sekolah. Kesehatan mental akan berpengaruh terhadap kondisi fisik. Jika mental seseorang terganggu, maka bisa dipastikan keadaan fisiknya pun ikut terpengaruh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental generasi muda, khususnya para pelajar, haruslah menjadi agenda utama lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.