PancaOlah.com - Di akhir pekan lalu, selama dua hari berturut-turut sejak Sabtu (09/11) hingga Minggu (10/11) Klinik Permata Medical Center mengadakan pelatihan bertajuk Capacity Building Program dengan menggandeng Panca Olah Institute sebagai pengisi acara dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kesadaran karyawan level 1 perusahaan (manajemen) di klinik tersebut. Acara ini diselenggarakan di Katumbiri Resort, Bogor.
Pembukaan acara dilakukan di tempat terbuka dengan nuansa yang dekat dengan alam sekitar, serta dikelilingi dengan pepohonan rindang dan pemandangan yang eskotis. Diawali dengan senandung lagu Indonesia Raya secara bersama, kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan sebelum pelatihan berjalan. Pada sambutannya, dr. Setyadi Suroyo, Sp.An, FIP selaku Founder Klinik Permata Medical Center menyatakan keinginan dan harapannya agar para pegawai yang bekerja di kliniknya bisa menjalani peran mereka dengan senang dan menikmati apa yang dikerjakan.
Sementara itu, sambutan kedua diberikan oleh Coach Indra Hanjaya selaku Founder Panca Olah Institute yang pada kesempatan itu juga berlaku sebagai pelatih utama yang membersamai agenda Capacity Building Program. Ia mengungkapkan pentingnya upgrade pengetahuan dan kesadaran dalam diri manusia, sehingga kita bisa menyadari, menghargai, dan mensyukuri apa saja setiap kejadian yang datang ke dalam hidup kita.
Tak hanya itu, pria yang telah malang-melintang dalam dunia pemberdayaan diri selama belasan tahun terakhir tersebut juga memberikan dasar-dasar penting yang perlu diketahui serta dipahami peserta agar pelatihan selama dua hari ke depan bisa berjalan secara optimal.
Sebelum memasuki inti pelatihan, para peserta diajak untuk melakukan asesmen terhadap dirinya. Pendataan akan kekuatan dan kelemahan diri menjadi penting sebab dengan pemetaan ini akan terlihat bagaimana kemudian antara satu orang dengan yang lainnya bisa saling melengkapi dalam kesatuan tim yang ada di perusahaan.
Rangkaian pelatihan kemudian dilanjutkan di dalam ruangan (indoor) dengan muatan materi utama mengenai bagaimana tiap manusia bisa berdamai dengan diri sendiri sebelum berdamai dengan orang lain. Akan tetapi, para peserta terlebih dahulu diajak untuk melakukan senam energi guna membangkitkan semangat dalam dirinya.
"Apakah Bapak dan Ibu di sini sudah bahagia?" pantik Coach Jaya dengan pertanyaan sederhana yang membuat para peserta berpikir dan berefleksi secara cukup mendalam. "Kapan terakhir kali teman-teman di sini benar-benar merasa bahagia dalam hidupnya," lanjutnya.
Di era yang disebut sebagai kebangkitan spiritual ini, Coach Jaya menjelaskan bahwa manusia saat ini ada di masa ketika informasi dan pengetahuan bisa didapatkan dengan begitu mudah. Sayangnya, ada dua hal yang sering kali tidak terisi dengan baik. Dua hal penting tersebut ialah kantong jiwa dan tabung cinta. Padahal, kedua aspek itulah yang menjadi modal penting manusia dalam menjalani kehidupannya.
Tak heran jika di masa sekarang begitu banyak kekacauan dalam kehidupan keluarga maupun lembaga serta perusahaan. Hal ini disebabkan keringnya kantong jiwa dan kosongnya tabung cinta, sehingga dampak nyata dari fenomena itu terlihat dari sikap manusia yang seolah-olah tidak memiliki hati dalam dirinya. Kebutuhan dasar ini penting untuk dipenuhi agar kita bisa menjadi pribadi yang memiliki sikap cinta dan welas asih dalam hidup ini.
Tak sampai di situ, Coach Jaya yang juga merupakan seorang Spiritual Life Coach itu mengungkapkan ada rumus penting yang disebut sebagai 5+2, yang mana semua hal itu menentukan arah hidup seseorang. Secara berurutan, kelima poin penting itu adalah apa yang ada di dalam piring kita, di dalam gelas kita, di dalam kepala kita, di dalam hati kita, dan di dalam rumah kita. Sedangkan dua poin tambahan yang juga menentukan ialah bagaimana olah raga dan olah tidur kita.
Peserta pelatihan juga diajak untuk memahami level kesadaran dan meninjau di mana level kesadaran mereka saat ini. Menggunakan peta kesadaran yang diteliti oleh David Hawkins selama puluhan tahun, Coach Jaya menjelaskan secara gamblang apa makna dari tiap level kesadaran itu, di angka berapa rata-rata manusia berada, serta bagaimana langkah untuk menaikkan level kesadaran diri.
Proses yang dirancang secara inside-out selama pelatihan membuat peserta yang hadir mengenali dirinya lebih dalam, sehingga dengan kesadaran diri itulah kemudian muncul pemahaman akan perasaan orang lain di sekitarnya. Latihan untuk memaafkan diri dan orang lain juga menjadi muatan penting dalam pelatihan ini.
Sementara itu, dalam rangka memaksimalkan potensi besar dalam diri peserta sebagaimana tema pelatihan Unlocking Huge Potential within Yourself, Coach Jaya menguraikan bagaimana mengaktualisasikan diri dengan metode holistik Panca Olah yang terdiri dari Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa, Olah Raga, dan Olah Karsa. Proses itu bertujuan untuk menyalakan api dalam diri manusia yang selama ini padam.
Di malam harinya, rangkaian pelatihan diisi dengan konseling pribadi dengan tim konselor Panca Olah Institute untuk menggali lebih dalam apa yang dibutuhkan oleh setiap peserta secara spesifik. Hari pertama pelatihan dipungkasi dengan menghangatkan diri di depan api unggun secara bersama-sama dengan disertai dengan pemrograman diri yang dipandu oleh Coach Jaya.
Pada hari kedua pelatihan, peserta diajak untuk melakukan experiential learning di alam terbuka yang berorientasi untuk menunjukkan potensi unik setiap anggota tim, prinsip-prinsip kepemimpinan otentik, dan bagaiman mengasah team building dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
Sebelum itu, peserta terlebih dahulu melakukan senam energi serta meditasi kesadaran dengan dipandu oleh Coach Jaya. Meditasi tersebut bukan bertujuan untuk mengosongkan pikiran, melainkan menyadari apa pun yang terlintas dan hadir dalam benak kita sebagai manusia.
Tak lupa, pada rangkaian kegiatan pembelajaran eksperimental itu terdapat games, tugas kelompok, serta pemetaan wilayah agar peserta mampu beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan. Pada akhirnya, rangkaian pelatihan ini dipungkasi dengan aktivasi dan sinergitas antar peserta yang terlibat dengan disaksikan oleh Founder Klinik Permata Medical Center secara langsung.