Pulih Pasca Pandemi

RABU, 1 FEBRUARI, 2023

Pulih Pasca Pandemi

Dunia pasca pandemi membuat kita tersadar betapa besar dampak dari sebuah wabah global terhadap sifat dan perilaku manusia. Indra Hanjaya, Founder Panca Olah Institute, sejak awal kemunculan pandemi telah mengatakan bahwa yang ia takutkan ialah keaadaan manusia setelah pandemi itu berakhir.

Hal ini dikarenakan terdapat pergeseran karakter, penurunan intelektual, kekeringan spiritual, dan ketidakstabilan emosional yang berbahaya jika itu dibiarkan.

Maraknya fenomena pernikahan usia dini, pelecehan seksual, perundungan, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, bunuh diri, depresi, dan beragam kasus kesehatan mental lainnya yang terjadi hari ini di Indonesia merupakan bukti bagaimana pandemi telah berpengaruh terhadap sifat, perilaku, dan karakter manusia.

Pulih Pasca Pandemi

Riset terbaru dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) hasil kolaborasi Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi Universitas Gajah Mada, University of Queensland, dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health yang dilakukan pada remaja usia 10-17 tahun menemukan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.

Tak hanya itu, penelitian tersebut juga menguak fakta bahwa 1 dari 20 (sekitar 5.5%) remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental, mengacu pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM V) yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA). Artinya, sekitar 2,45 juta remaja di seluruh Indonesia termasuk dalam kelompok Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Gangguan kecemasan (anxiety disorder) menjadi gangguan mental paling umum di antara remaja 10-17 tahun di Indonesia (sekitar 3,7%). Selanjutnya, disusul oleh gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) yang masing-masing diderita oleh 0,5% populasi usia tersebut.

Pulih Pasca Pandemi

Fakta di lapangan juga tak kalah ironis. Ratusan pelajar jenjang SMP dan SMA di Ponorogo diberitakan hamil di luar nikah, dan dengan bangga para pelajar itu meminta dispensasi nikah ke pengadilan agama setempat. Dari wilayah lain, kasus serupa terjadi di Sumedang, Indramayu, hingga Makassar. Sementara itu, sebanyak 346 remaja di Bogor terlibat dalam kasus pernikahan dini.

Dari balik dinding pesantren, beragam kasus kekerasan seksual juga terjadi kepada para santri maupun santriwati yang tak bisa berbuat banyak ketika dihadapkan oleh hasrat seksual yang tak terkontrol dari para oknum pendidik dan pengajar atau bahkan pimpinan pondok pesantren atau lembaga pendidikan asrama berbasis keagamaan sejenisnya.

Bukan hanya murid, guru pun tak lepas dari korban pencabulan. Jika hal ini dibiarkan, proses pendidikan yang seharusnya membebaskan dan memerdekakan pada akhirnya akan merusak dan membahayakan karakter bangsa di masa depan.

Pulih Pasca Pandemi

Karakter sendiri akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia ke depannya. Jika rusak dan hancur karakter seseorang, maka besar kemungkinan kehidupan yang akan ia dapatkan juga tidak memenuhi standar kebaikan dan kelayakan berdasar norma agama dan sosial yang berlaku dalam sebuah tatanan masyarakat.

Berangkat dari keresahan dan kepedulian akan isu-isu tersebut, Panca Olah Institute hadir untuk memfasilitasi proses transformasi diri setiap manusia agar terbentuk kesadaran baru menuju Generasi Emas Indonesia yang berkarakter, kompeten, kolaboratif, adaptif dengan perubahan zaman, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan Indonesia.

Program social training dengan tajuk Pulih Pasca Pandemi yang menjadi gagasan Panca Olah Institute terdiri dari empat tahapan inti, mulai dari Mindfulness Therapy, Character Building with Panca Olah Method, Group Coaching, dan Mentoring.

Melalui program ini, kami berharap para murid, guru, serta tenaga kependidikan yang ada di sebuah sekolah bisa mendapatkan penguatan pendidikan karakter berbasis kesadaran sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, terarah, dan berpedoman pada jangkar kebudayaan nasional.

Social Training Panca Olah Institute - Pulih Pasca Pandemi

Untuk menunjang kesuksesan program Pulih Pasca Pandemi yang kami rancang, diperlukan sinergi antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, yakni wujud kontribusi setiap orang yang peduli dan tergerak untuk perbaikan pendidikan anak negeri dengan diiringi kesediaan sekolah dan jajaran guru serta murid yang ada di dalamnya untuk mengikuti proses pelatihan hingga selesai.

Bagi para kontributor, pilihan untuk turun tangan terlibat dalam program ini selaras dengan apa yang menjadi tujuan dari penciptaan kita sebagai manusia, yakni agar menjadi rahmat bagi alam semesta. Terlebih, Rasulullah juga mewartakan bahwa sebaik-baik manusia ialah mereka yang bermanfaat bagi sekitarnya.

Tak hanya itu, program ini juga memiliki semangat untuk membangun dan menyempurnakan akhlak setiap manusia agar mampu menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrah dirinya.

Adapun bagi sekolah yang mengambil program Pulih Pasca Pandemi, hal ini akan selaras dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mencetak murid yang memenuhi kriteria Pelajar Pancasila dan guru yang mampu menjadi penggerak dan fasilitator dalam proses pembelajaran di sekolah.

Visi Pendidikan Indonesia 2045

Kesadaran untuk saling bahu-membahu dan bergotong royong dalam upaya perbaikan sekaligus peningkatan kualitas pendidikan bagi para murid, guru, dan tenaga kependidikan ini memiliki arti penting bagi masa depan generasi penerus bangsa, utamanya dalam kaitannya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan sebagai komitmen kebangsaan kita dalam memperingati satu abad kemerdekaan negeri ini.


Leave a Reply