Mengungkap Rahasia Pengenalan Diri berbasis Nilai dan Ajaran Kenusantaraan

KAMIS, 9 JANUARI, 2025

Mengungkap Rahasia Pengenalan Diri berbasis Nilai dan Ajaran Kenusantaraan

Suluh Nusantara 2024 sesi ketujuh sekaligus penutup dari tujuh rangkaian pertemuan dengan beragam tema bahasan telah berlangsung pada Rabu, 08 Januari 2025. Pada edisi pamungkas tersebut, topik utama yang dibahas ialah Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya, seorang praktisi pemberdayaan diri, pelatih meditasi, serta Founder Panca Olah Institute.

Mengangkat tajuk Kebangkitan Peradaban Nusantara sebagai tema utama Suluh Nusantara tahun 2024, kesadaran menjadi aspek yang tak bisa dikesampingkan untuk memahami akar jati diri kemanusiaan maupun kebadayaan sebagai bangsa Nusantara. Pemahaman akan hal ini menjadi pondasi penting agar kita tidak merasa minder dengan tren yang terjadi hari ini, sekaligus agar kita tidak kehilangan kompas penunjuk arah.

Pamflet Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Sebelum memasuki sesi inti pembahasan, peserta diajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya versi 3 Stanza gubahan Wage Rudolf Supratman secara bersama-sama sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan jiwa nasionalisme segenap orang yang hadir. Ritual ini terasa penting, karena alunan musik sendiri berpengaruh terhadap kondisi psikologis dan sistem kepercayaan dalam diri seseorang.

Coach Sri Herlina, Direktur Panca Olah Institute, dalam sambutan yang ia berikan mengucapkan terima kasih kepada Coach Jaya yang berkenan membersamai program Suluh Nusantara, serta kepada para peserta yang telah mengikuti rangkaian Suluh Nusantara 2024 dari awal hingga akhir pertemuan.

"Hari ini adalah pertemuan terakhir dalam agenda Suluh Nusantara. Saya harap teman-teman yang telah mendaftar Suluh Nusantara 2024 hari ini sudah bisa menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ketika mendaftara di awal. Semoga program ini bisa menjadi wadah untuk mengenal peradaban Nusantara," ujar Coach Lina.

Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Sebagai pembuka, Coach Jaya menyampaikan mengapa Suluh Nusantara 2024 digelar dengan tema utama yang diangkat mengenai Kebangkitan Peradaban Nusantara. "Siklus 2024 ini adalah siklus yang terjadi sebagai sebuah proses puncak kebangkitan dan revolusi spiritual," tegasnya.

Tujuan dari semua pembahasan sebelum pertemuan ini (mulai dari Filsafat Nusantara, Kosmologi Nusantara, Pendidikan Nusantara, Psikologi Nusantara, Literasi Nusantara, serta Budaya dan Teknologi Nusantara) ialah untuk memiliki kesadaran. Pertanyaannya di manakah letak kesadaran itu? Apakah ia berada di luar atau justru di dalam diri kita?

Saat ini, manusia secara umum mengalami era kebangkitan spiritual, yang mana siklus ini terjadi setiap 124.000 tahun sekali, dan puncak dari siklus itu terjadi pada tahun 2024. Dalam bahasa lain, ia bisa disebut dengan jalan cahaya. Melalui jalan inilah kita bisa memasuki kondisi kesadaran tertentu di level yang lebih tinggi, baik dalam aspek intelektual, emosional, spiritual, fisikal, hingga material.

Selain itu, saat ini kita berada di era kemurnian tauhid atau ia dikenal juga dengan oneness. Oleh karena itu, hal-hal yang sifatnya khurafat, melebih-lebihkan atau mendewakan sesuatu yang justru akan membentuk mental block kesadaran (penjajahan spiritual) itu akan diungkap secara terang-terangan di era ini.

Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Penjajahan spiritual itulah yang kemudian membuat manusia lupa jati dirinya sebagai bangsa dan manusia itu apa. Hal yang harus menjadi pondasi dalam konsep kesadaran ialah pemahaman mengenai paradoks. Bahwa misalnya lawan dari kebenaran ialah kebenaran lainnya, bukan kesalahan.

"Konsep kesadaran ini memang adalah sesuatu hal yang harus kita aktivasi. Aktivasi kesadaran inilah yang menjadi sebuah proyeksi diri untuk kita mengenal jati diri kita. Memahami siapa kita, dari mana kita, dan mau ke mana kita," imbuh Coach Jaya.

Kesadaran yang ada di dalam diri harus diolah, karena jika ia tidak diolah maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Konsep dari kesadaran itu adalah sesuatu yang sifatnya spontan. Ia merupakan manifestasi dari respon dan hasil apa yang manusia latih dan siapkan sebelumnya. Muatan dari kesadaran itu adalah mengetahui siapa dirinya dan apa peran hidup yang dibawanya.

Pengabaian akan hal ini membuat manusia terlelap dalam tidur panjang. Sebagai ilustrasi, Coach Jaya menyatakan bahwa selama 13 tahun masuk ke wilayah akademisi hingga praktisi, ia kemudian mengamini betapa Nusantara memiliki peradaban yang paling holistik dibanding dengan yang lain dalam segala aspeknya. Sayangnya, banyak orang lupa akan hal ini karena ketidaksadarannya.

Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Khazanah peradaban Nusantara sebenarnya begitu luar biasa, dan saat ini kita melihat mulai ada gerakan untuk mengembalikan Nusantara sebagai kiblat filsafat, pendidikan, psikologi, literasi, kosmologi, budaya dan teknologi, serta tidak terkecuali dalam hal kesadaran.

Nusantara itu adalah sesuatu hal yang holistik. Bahkan, ia juga komprehensif dan tematik. Lebih jauh dari itu, bisa dikatakan bahwa Nusantara merupakan tatanan dalam berbagai aspeknya, mulai dari filsafat sampai aspek budaya dan teknologi terapannya.

"Saya akan memberikan perspektif yang berbeda terkait kesadaran. Mengolah kesadaran dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan terhadap lima hal, yakn olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga, dan olah karsa. Inilah yang disebut dengan Panca Olah," ujar seorang Spiritual Life Coach tersebut.

Kesadaran adalah satu kondisi di mana ia berada di dalam, bukan berada di luar diri. Ia berada di wilayah rasa, bukan sekadar pikiran atau aspek luaran lainnya. Untuk masuk ke dalam wilayah kesadaran, diperlukan tahapan yang jelas berurutan.

Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Sebagai contoh, setiap manusia memiliki dua hal dalam dirinya, yakni kantong jiwa dan tabung cinta. Kantong jiwa itu isinya adalah sampah seperti iri, dengki, dendam, rasa takut dan lain sebagainya. Sebaliknya, tabung cinta berisi hal-hal yang sifatnya kontribusi dan sifat-sifat baik seperti cinta, kasih, atau karakteristik sejenisnya.

Untuk itu diperlukan pembersihan diri (takhalli) agar tabung cinta bisa terisi dengan baik dan optimal. Setelah itu sudah dilakukan, barulah kita bisa masuk ke tahap berikutnya untuk melakukan pengolahan hingga masuk dalam dimensi rasa.

Belajar kesadaran adalah sesuatu hal yang manusia harus siap masuk ke ruang dalam dirinya. Cara untuk ke sana tentu banyak, namun satu hal yang harus diingat ialah bahwa rasa sakit akan menumbuhkan kesaktian dalam diri. Penderitaan menjadi bibit dari ketangguhan yang kelak akan kita miliki.

Saat ini, kata kunci untuk berma'rifat kepada Tuhan ialah bagaimana manusia bisa bersinergi dengan alam. Koneksi terhadap alam itu akan menghasilkan percepatan-percepatan dalam level kesadaran seseorang. Berkaitan dengan hal ini, seseorang perlu menjadi manusia ruang, bukan manusia perabot.

Suluh Nusantara 2024 - Kesadaran Nusantara bersama Coach Jaya

Kesadaran bukanlah soal hal-hal yang bersifat klenik dan gaib semata, tetapi kesadaran adalah perihal bagaimana manusia bisa merespon pikiran, hati, dan perasaan dalam wujud tingkah laku, perilaku, dan karya-karya yang dihasilkannya. Ia adalah kondisi terdalam (supra consciousness) dari diri manusia.

Setelah semua itu, sudah sejauh mana apa yang saat ini kita pelajari itu menjadi sesuatu yang berkesadaran. Apakah kita sekadar tahu, bangun, atau sudah sadar? Tahu tidak bermakna sadar. Kesadaran itu baru akan timbul saat pengetahuan kemudian terwujud dalam aplikasi diri berdasarkan peran kehidupan yang diemban.


Leave a Reply